Pemeriksaan Kolonoskopi di Mayapada Hospital Bandung

Apa itu Kolonoskopi?
Kolonoskopi merupakan metode diagnostik yang dilakukan untuk menilai kondisi dinding bagian dalam usus besar (kolon) serta rektum, dengan tujuan menemukan adanya kelainan seperti peradangan, polip, atau bahkan tanda awal kanker.
Prosedur ini menggunakan alat khusus bernama endoskopi, yakni tabung lentur berukuran kecil yang dilengkapi dengan kamera dan lampu, yang dimasukkan melalui anus untuk memungkinkan dokter mengamati bagian dalam saluran pencernaan secara langsung.
Kapan kita perlu untuk melakukan Kolonoskopi?
- Untuk mengevaluasi keluhan sistem pencernaan bagian bawah, seperti pendarahan saat buang air besar, nyeri perut yang menetap, konstipasi atau diare kronis, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Melanjutkan pemeriksaan setelah hasil radiologi menunjukkan kemungkinan adanya gangguan pada saluran pencernaan.
- Sebagai skrining kanker kolorektal, khususnya bagi individu yang telah berusia 50 tahun ke atas, atau mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar.
- Mengidentifikasi dan mengangkat polip, yang berpotensi berkembang menjadi kanker jika tidak segera ditangani.
- Melakukan tindakan intervensi, seperti pengambilan sampel jaringan (biopsi), menghentikan perdarahan, atau mengangkat massa kecil.
Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melakukan Kolonoskopi?
Sebelum tindakan kolonoskopi, perlu menginformasikan riwayat penyakit, riwayat alergi juga obat obatan yang sedang di konsumsi. Kondisi – kondisi tertentu perlu diketahui oleh dokter dan juga mungkin dokter akan meminta pasien untuk mengubah dosis atau berhenti meminum obat – obatan rutin beberapa hari sebelum tindakan kolonoskopi karena khawatir akan memicu terjadi nya perdarahan
Risiko dan efek samping prosedur
Risiko efek samping atau komplikasi yang mungkin terjadi selama Tindakan endoskopi berlangsung meskipun jarang terjadi, maka perlu memperhatikan beberapa hal yang bisa terjadi selama melakukan endoskopi dan paska prosedur endoskopi :
- Reaksi alergi terhadap obat bius / anestesi
- Perdarahan
- Luka pada area saluran pencernaan yang diperiksa
- Masuknya cairan maupun makanan ke dalam paru-paru. Hal ini dapat terjadi apaila pasien mengkonsumsi makanan dan minuman sebelum menjalani prosedur endoskopi.
KOLONOSKOPI | Persiapan pre-Tindakan:
Patient Navigator akan menghubungi Bapak/Ibu setelah melakukan appointment melalui website Mayapada Hospital Bandung, dan akan melakukan penapisan awal riwayat dan mengenai persiapan yang perlu Bapak/Ibu lakukan.
H-2 tindakan:
- Mengikuti pola makan rendah serat. Jenis makanan tertentu seperti biji-bijian, sayur, dan buah sebaiknya dihindari.
- Melakukan pengambilan (atau dikirimkan) obat yang diperlukan untuk pre-tindakan kolonoskopi.
- Sebelum tindakan, pasien perlu untuk melakukan bebrapa pemeriksaan darah seperti : Darah Lengkap, Fungsi Ginjal (Ureum, Kreatinine), Elektrolit (Na, K), Pembekuan darah (PT, aPTT), EKG (jika di atas 35 tahun), Rontgent Thorax, Gula Darah (di atas 40 tahun).
H-1 tindakan:
- Pasien mulai puasa makanan padat mulai pukul 07.00 pagi (Hindari makanan padat dan menggantinya hanya dengan makan sup kaldu, air mineral atau teh tawar).
- Melakukan pembersihan usus menggunakan obat, yang telah diambil/dikirimkan dari hari sebelumnya.
H-8 jam tindakan:
- Melakukan Puasa Total untuk makan dan minum minimal 8 jam sebelum kolonoskopi.
Jangan lupa untuk menginformasikan kepada patient navigator kami mengenai obat-obatan rutin yang sedang dikonsumsi, terutama obat pengencer darah dan obat diabetes.
KOLONOSKOPI | Hari Pelaksanaan:
- Pasien mendaftar ulang di lantai 1 (admission) dengan membawa surat rujukan dan pemberkasan asuransi (apabila pre-admission menggunakan asuransi).
- Pasien menuju ke lantai 7 dengan membawa hasil Laboratorium, Radiologi, dan EKG.
Jika pasien belum melakukan pemeriksaan laboratorium, maka:
- Pasien diharapkan datang sesuai jam check-in ke Mayapada Hospital Bandung (MHBD) untuk persiapan
- Pasien melakukan pemeriksaan Radiologi (Rontgen Thorax) dan EKG
- Pasien melakukan pemeriksaan Laboratorium (seperti : Darah Lengkap, Fungsi Ginjal (Ureum, Kreatinine), Elektrolit (Na, K), Pembekuan darah (PT, aPTT) - Pasien menandatangani persetujuan tindakan dan persetujuan anestesi
- Perawat memastikan kembali persiapan pasien sesuai dengan yang telah dipandu
- Perawat melakukan pengecekan tanda vital sebelum prosedur dilakukan.
- Prosedur kolonoskopi dilakukan oleh dokter spesialis, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Pasien akan diminta mengenakan pakaian pemeriksaan dan mengambil posisi berbaring menyamping dengan lutut ditekuk ke arah dada.
- Pasien dilakukan anestesi agar merasa nyaman selama prosedur.
- Kamera endoskopi dimasukkan melaui anus dan akan menampilkan gambar kondisi dalam usus besar secara langsung di monitor.
- Setelah prosedur selesai, kolonoskop akan dikeluarkan secara perlahan.
Biasanya, proses ini memerlukan waktu sekitar 30 hingga 60 menit. - Tindakan medis (jika diperlukan): Selama endoskopi, dokter mungkin melakukan biopsi (pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium), menghentikan perdarahan, atau melakukan tindakan lain yang diperlukan.
- Setelah selesai tindakan dilakukan oleh DPJP dan keadaan umum pasien sudah baik, maka pasien/keluarga pasien diarahkan ke kasir lantai 1.
KOLONOSKOPI || Pasca Tindakan:
- Pemulihan Pasca-Prosedur
Setelah prosedur selesai, pasien akan dimonitor hingga efek obat bius menghilang sepenuhnya. Beberapa efek ringan yang mungkin dirasakan antara lain:
- Rasa kembung atau ingin buang angin
- Ketidaknyamanan ringan di perut
- Sedikit perdarahan, terutama jika dilakukan tindakan pengangkatan polip" - Pasien disarankan untuk:
- Tidak mengemudi, mengonsumsi alkohol, atau melakukan aktivitas berat selama 24 jam.
- Mengikuti saran dokter mengenai pola makan pasca-tindakan, terutama jika dilakukan pengangkatan jaringan.
- Segera melapor ke tenaga medis jika timbul gejala berat, seperti nyeri hebat, demam, atau pendarahan yang berlebihan. - Interpretasi Hasil dan Tindak Lanjut:
- Bila hasilnya normal, artinya tidak ditemukan kelainan struktural pada usus besar.
- Jika hasilnya abnormal, misalnya ditemukan polip atau jaringan tidak normal, maka dokter akan menentukan apakah diperlukan tindakan lanjutan atau kolonoskopi ulang dalam jangka waktu tertentu.
Jangan ragu Maya Friends untuk berkonsultasi dengan dokter Penyakit dalam dari Mayapada Hospital Bandung selama mempersiapkan diri sebelum menjalani pemeriksaan Kesehatan termasuk menjalani prosedur Endoskopi.
Tim dokter endoscopy Mayapada Hospital Bandung (MHBD)
- dr. Lukas Mulyono, Sp.PD, Subsp. GEH | Jadwal praktik klik di sini
- dr. Nenny Agustanti, Sp.PD, Subsp. GEH | Jadwal praktik klik di sini
- Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A, Subsp. GH, M.Kes, MH.Kes | Jadwal praktik klik di sini
tags :